Rabu, Mei 16, 2012

INDONESIA


Timnas U-22 Masih Kekurangan Pemain
Ary Wibowo | Caroline Damanik | Rabu, 16 Mei 2012 | 17:14 WIB
Dibaca:
|
Share:
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
- Persiapan tim nasional Indonesia U-22 untuk mengikuti babak kualifikasi Grup E turnamen Piala Asia U-22 masih mengalami kendala. Minimnya jumlah pemain yang menghadiri pelatihan nasional di Yogyakarta menjadi faktor yang paling mempengaruhi persiapan.

Pelatih timnas U-22, Aji Santoso mengungkapkan, dari total 37 pemain yang sebelumnya dipanggil PSSI, saat ini baru 21 pemain yang menghadiri pemusatan pelatihan tersebut. Sejumlah pemain itu bahkan bisa saja berkurang, karena harus menjalani proses seleksi yang akan dipimpin oleh Aji dan asisten pelatih Widodo Cahyono Putro.

"Jadi, masalah ini (minimnya pemain) masih belum selesai, karena kita masih mencari pemain-pemain yang layak. Artinya pemain yang ada sekarang kan baru sekitar 21 pemain, sehingga masih kurang pemainnya," ujar Aji saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (16/5/2012).

Aji mengakui, saat ini pihaknya memang kesulitan untuk memantau beberapa pemain, karena terbatasnya waktu. Maka dari itu, dia mengharapkan agar sejumlah pelatih klub di Indonesian Premier League (IPL) atau Indonesian Super League (ISL) bisa memberikan rekomendasi jika mempunyai pemain yang masuk dalam kualifikasi U-22.

"Yang sekarang ini kan pemain yang ada masih pemain-pemain baru. Nah, kita juga memang tidak bisa memantau pemain-pemain lain karena keterbatasan waktu kita. Jadi kita buka peluang bagi pelatih-pelatih agar bisa memberikan referensi pemain-pemainnya. Jadi, ya minimal bisa kita seleksi," ungkap Aji.

Dalam turnamen Piala Asia itu, Indonesia akan bergabung di Grup E bersama Australia, Singapura, Timor Leste, Makau, dan Jepang. Babak kualifikasi Piala Asia U-22 diikuti 41 negara yang dibagi ke dalam tujuh grup di Zona Timur dan Zona Barat. Hanya juara dan runner-up masing-masing grup, satu peringkat ketiga terbaik, plus negara tuan rumah yang lolos ke putaran final.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN KOMENTAR?