Jumat, Maret 02, 2012

INDONESIA ALL NEWS

Timnas Kalah 0-10, Djohar Menolak Mundur
PSSI mendukung investigasi yang akan dilakukan FIFA.
Jum'at, 2 Maret 2012, 16:53 WIB
rivaldi saputra,roni saputra
Djohar Arifin (ANTARA/Puspa Perwitasari)

VIVAbola - Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin menolak mundur dari jabatannya meski timnas Indonesia dipermalukan Bahrain 0-10 pada Pra Piala Dunia (PPD) 2014 lalu. Menurut Djohar, langkah tersebut bukan solusi atas hasil buruk yang diraih tim Garuda.
"Orang lain yang bikin salah kenapa kami yang mundur. Kami hanya bertanggung jawab kepada Kongres," kata Djohar dalam jumpa pers di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Jumat, 2 Maret 2012.
Menurut Djohar, pertandingan lawan Bahrain berjalan tidak normal. Banyak keputusan wasit yang menurutnya terlalu menguntungkan tuan rumah. Karena itu, PSSI menurut Djohar sangat berterima kasih dengan langkah FIFA untuk menginvestigasi laga tersebut.
"Hasil ini di luar dugaan pelatih, pemain, dan pengurus. Atas nama pengurus, kami minta maaf. Ini di luar dugaan kami. Siapa yang mengerti sepak bola banyak hal yang ganjil dalam pertandingan tersebut," beber mantan staf ahli Menpora tersebut.
"Jika pertandingan itu normal, anak-anak pasti bisa mengimbangi Bahrain. Karena itu kami sangat berterima kasih kepada FIFA yang telah merespon protes keras kami kepada FIFA. Kami ingin buktikan siapa yang bajingan dalam laga tersebut," lanjut Djohar.
Indonesia menyerah 0-10 saat bertemu Bahrain Rabu lalu. Ini merupakan kekalahan terbesar timnas sepanjang sejarah. Rekor kekalahan sebelumnya terjadi saat Indonesia bertemu Denmark dalam sebuah laga eksebisi 1974 di mana timnas kalah dengan skor 0-9.
Bahrain sendiri membutuhkan kemenangan 0-9 untuk bisa lolos ke babak berikutnya. Namun upaya Bahrain akhirnya pupus karena Qatar ternyata mampu menahan imbang Iran 2-2 di partai lainnya.
Banyak pihak yang menuntut pertanggung jawaban PSSI atas kejadian ini. Bahkan Anggota Komisi I DPR RI, Ahmed Zaki Iskandar menilai Djohar pantas mundur akibat kekalahan yang memalukan tersebut.
Pertandingan ini juga berbuntut panjang karena FIFA memutuskan untuk melakukan penyilidikan. FIFA menilai skor ini tidak masuk akal bila dikaitkan dengan rekor pertemuan kedua tim sebelumnya.
"Itu bukan solusi," ujar Djohar saat ditanya apakah bersedia mundur apabila dalam hasil investigas FIFA ternyata menemukan ada pemain maupun ofisial timnas yang ternyata ikut terlibat.
Mengenai bentuk pertanggungjawaban atas kekalahan tersebut, Djohar mengaku akan lebih fokus program yang sudah ada. "Mudah-mudahan ini yang terakhir. Program yang sudah kami jalankan kan sudah banyak. Semua program harus segera jalan," beber Djohar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN KOMENTAR?