Ilustrasi (FOTO ANTARA/Puspa Perwitasari)
PSSI jangan ragu menggunakan wasit asing. Meski tidak semua, tapi kehadiran wasit asing diharapkan mampu menjadi panutan bagi wasit lokal dan pemain,"
Berita Terkait
Surabaya (ANTARA News) - Pelatih Persebaya Surabaya Divaldo Alves meminta kepada PSSI agar laga-laga berikutnya dalam lanjutan kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) memakai wasit asing.

"Di sisa musim kompetisi ini, PSSI jangan ragu menggunakan wasit asing. Meski tidak semua, tapi kehadiran wasit asing diharapkan mampu menjadi panutan bagi wasit lokal dan pemain," ujarnya kepada wartawan  usai pertandingan Persebaya  lawan Persema Malang di Surabaya, Minggu sore.

Dalam pertandingan yang berakhir dengan skor  0-0 tersebut, Divaldo Alves mengaku geram dan kecewa terhadap keputusan-keputusan wasit Sulistyoko asal Jakarta. Ia menganggap timnya layak mendapat dua kali pinalti setelah dilanggar lawan di kotak terlarang.

"Feri Ariawan dua kali dilanggar, tapi wasit tidak bertindak malah hanya menonton saja. Wasit sepertinya takut bertanggung jawab atas pinalti," tukas pelatih Alves.

Pelatih asal Portugal tersebut juga mencurigai ada oknum-oknum yang tidak ingin Persebaya menang dalam pertandingan.

Dalam pertandingan Persebaya melawan Persema, keputusan wasit sempat memantik emosi Bonek Mania, julukan suporter Persebaya. Lemparan botol dari hampir semua sudut tribun melayang ke arah lapangan.

Bahkan pemain kedua tim terpancing emosinya. Gesekan-gesekan yang mengarah kepada pertengkaran mewarnai pertandingan yang disaksikan sekitar 25 ribu suporter itu. Pertandingan juga sempat terhenti tiga kali, masing-masing menit 55, 58, dan 60 karena kedua tim terlibat adu mulut.

Manajer Persema Malang Asmuri juga tak kalah geramnya. Lemparan-lemparan botol ke "banch" cadangan dan ofisial Persema dinilai akibat ketidaksiapan panitia pelaksana pertandingan dan tim keamanan.

"Sebenarnya pertandingan sangat enak ditonton, tapi keributan yang terjadi sedikit mengganggu. Syukurlah pertandingan bisa selesai sampai 90 menit dan tidak ada kendala. Hal ini tidak akan terjadi kalau panitia pelaksana lebih siap," tuturnya.
(KR-DYT)