Selasa, Agustus 21, 2012

timnas

Dualisme Kompetisi Sepak Bola Berdampak pada Timnas

JAKARTA, (PRLM).- Dampak adanya dualisme kompetisi serta organisasi pada sepak bola Indonesia pun menyebar pada Tim Nasional.
Setelah tidak adanya upaya dari Ketua Komite Bersama (joint comittee) untuk melakukan pembahasan mengenai timnas dalam level JC, maka dualisme timnas pun akhirnya terjadi.
Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) versi La Nyalla Mattalitti yang terbentuk dari KLB Ancol akhirnya memutuskan untuk membentuk timnas proyeksi Piala AFF 2012 sendiri.
Ini terjadi setelah tidak adanya respon JC terkait hal ini, dan penyaplokan pemain Indonesia Super League (ISL) ke timnas bentukan PSSI Djohar Arifin Husin tanpa adanya persetujuan klub.
Timnas menurut La Nyalla akan berebut tempat dengan timnas lainnya pada Piala AFF November mendatang di Kuala Lumpur nanti ini, akan menggelar TC awal September mendatang dibawah pelatih Alfred Riedl, yang sempat membawa timnas menjadi runner-up pada AFF 2010 lalu.
Kendati belum diumumkan nama-nama pemainnya, namun Direktur Teknik timnas Benny "Bendol" Dollo memastikan bahwa akan ada 30 pemain yang akan dipanggil masuk pemusatan latihan di Batu, Malang nanti.
Nama-nama ke-30 pemain tersebut rencananya akan diumumkan setelah kedatangan Riedl ke tanah air pada 26 Agustus ini.
"Yang pasti, para pemain yang terpanggil ini merupakan hasil pantauan langsung Riedl sendiri pada putaran kedua ISL musim lalu," ujar Bendol.
Setelah diumumkan, para pemain diharapkan berkumpul di Jakarta pada 3 September nanti, sebelum akhirnya bertolak menuju Malang secara bersama-sama pada keesokan-harinya.
Kendati nantinya belum tahu akan bermuara kemana timnas ini, tapi pihak PSSI La Nyalla tetap mengaku akan mempersiapkan timnas.
Sebelumnya anggota JC yang juga merupakan CEO PT Liga Indonesia (Liga) Joko Driyono menuturkan, kepastian pelatnas akan ditentukan setelah ada keputusan dari rapat koordinasi JC dengan AFC pada akhir Agustus ini di Kuala Lumpur.
"Pada dasarnya term of reference PSSI JC adalah untuk menetralisir situasi. JC sebenarnya tidak mau ambil alih masalah timnas, tetapi tetap harus dibentuk badan timnas.
Karena tidak ada tanggapan dari JC, maka Nyalla pun menganggap satu-satunya jalan adalah dengan perang terbuka. Membentuk timnas tandingan," imbuhnya.
Menurut Joko, jika melihat isi nota kesepahaman (MoU) butir ke-4 mengenai asossiation maters, maka masalah timnas masuk di dalamnya. (A-161/A-89)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN KOMENTAR?